Kisah yang tak terlupakan di Masa Kecil

Dari desa terpencil, gelap gulita disaat malam hanya pelita yang menerangi gubuk tua, dipinggir sungai dan jauh dari keramaian. Siang hari, bermain bersama teman-teman, permainan tradisional yang hanya ada di desa itu. Berenang disungai, mendayung sampan yang kecil dan loncat kesungai dari atas pohon kelapa yang ada dipinggir sungai. Suasana tenang, banyak makanan yang didapatkan dihutan. Belum adanya alat komunikasi didesa itu, bahkan transportasi beroda belum ada didesa itu. hanya ada perahu besar, bot dan sampan.

Permainan tradisional yang unik, adat istiadat yang berbeda dan bahasa yang berbeda. hanya ada sekolah dasar dan harus merantau kalau ingin melanjutkan sekolah. sepulang sekolah bisa bermain dan berenang, ngebolang bersama teman-teman, mencari buah-buahan di dalam hutan, menangkap capung yang beterbangan, membuat pistol-pistolan dari bambu kecil dengan peluru dari buku bekas yang direndam. Naik kepohon yang tinggi, pergi kesawah melihat pemandangan yang indah.

Pergi kesekolah bersama teman-teman, memakai sepatu yang sudah robek, tak ada dasi ataupun topi hanya ada baju putih dan celana pendek merah dan tas bekas yang diberikan keluarga. uang jajan Rp.300 rupiah, beli jajanan yang dibawa teman. satu kelas hanya ada 13 orang tapi semangat belajar tetap ada.

Itulah sedikit pengalaman indah yang tidak mungkin pernah terlupakan dimasa kecil, saat saya tinggal didesa Selok Aceh, kecamatan Aceh Singkil, NAD. Sungguh kenangan indah yang jika bisa diulang lagi saya akan mengulanginya.

Leave a comment