Pengertian Java dan Sejarahnya

Java merupakan sebuah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh James Gosling yang dimulai pada tahun 1991 sebagai hasil dari the green project. Tujuan awal dari proyek tersebut adalah untuk melakukan pengembangan beberapa perangkat elektronik yang saling terhubung dan dapat dikontrol dan di diprogram dari semacam pengendali yang terpusat. “Tujuan utamanya adalah.. untuk membangun sebuah sistem yang memungkinkan kita untuk membangun sebuah jaringan alat elektronik yang dapat berkomunikasi satu sama lainnya, terdistribusi dan terdiri dari berbagai macam alat”.

Pada awalnya bahasa pemrograman tersebut diberi nama Oak, diambil dari nama pohon yang tumbuh di luar jendela James Gosling, namun nama tersebut tidak digunakan dikarenakan sebuah nama perangkat lunak lain telah terdaftar dengan nama tersebut, sehingga mereka harus menemukan nama lainnya. Setelah melalui proses brainstorming selama berjam-jam, akhirnya mereka menggunakan nama Java, nama yang diambil secara acak dari tim pengembang software tersebut. Sun Microsistem merilis implementasi Java untuk pertama kalinya pada tahun 1995. Java 1.0 seperti yang diharapkan, “Write Once, Run Anywhere”, memungkinkan para pengembangnya menjalankan produk mereka di berbagai sistem operasi komputer. Pada 13 November 2006, Sun Microsistem mulai merilis sebagian dari Java sebagai perangkat lunak open source dengan lisensi GNU General Public License (GPL). Pada 8 Mei 2007, Sun menyelesaikan prosesnya, membuat semua kode utama dari Java tersedia sebagai open source.

Tidak lama setelah Java dikenalkan, berbagai penyedia web browser terkenal menyediakan kemampuan untuk menjalankan Java Applet di dalam web, dan Java mulai banyak digunakan. Saat Java 2.0 dirilis, mulai dikenalkan berbagai konfigurasi untuk tipe platform yang berbeda. Seperti J2SE yang didesain untuk desktop, J2ME yang dirancang untuk perangkat bergerak dan J2EE yang ditargetkan untuk aplikasi enterprise

Aplikasi Java umumnya dikompilasi ke dalam bytecode atau file class yang dapat dijalankan di semua Java Virtual Machine (JVM) dan tidak bergantung pada arsitektur komputer yang menjalankannya. Java berusaha memperkecil ketergantungan terhadap komponen lain dalam sistem dalam menjalankan aplikasinya. Java diharapkan dapat menjadi bahasa pemrograman yang “write once, run anywhere“. Saat ini, Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak dipakai.

Terdapat 5 tujuan utama dari penciptaan Java:

  1. Simpel, berorientasi obyek dan mudah dimengerti
  2. Dapat diandalkan dan aman
  3. Tidak bergantung pada arsitektur dan portabel
  4. Memiliki performa yang tinggi
  5. Mudah diinterpretasikan dan dinamis

Sintaks Java sangat mirip dengan C++, perbedaan mendasar adalah C++ mengkombinasikan programming terstruktur, generik dan berorientasi object. Sedangkan Java ditulis hanya dalam bahasa berorientasi object. Semua kode ditaruh di dalam kelas dan semua yang digunakan dalam Java merupakan sebuah object, dengan pengecualian tipe data primitif (integer, boolean, float, dsb). Java juga tidak mendukung pewarisan berganda.

2.2.1          J2EE (Java Enterprise Edition)

Java EE merupakan sebuah lingkungan yang terpusat pada Java dan tak terikat oleh platform. Java EE mempunyai banyak komponen dari Java Standart Edition. Java EE juga mempunyai bebrapa servis, API dan protokol yang menyediakan fungsi untuk mengembangkan aplikasi berbasis web. Java EE menyederhanakan proses pengembagnan aplikasi dan mengurangi kebutuhan pemrograman dan pelatihan programmer dengan membuat sebuah komponen modular yang terstandardisasi dan dapat digunakan ulang.

Berikut adalah beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh platform J2EE:

  • Pengembangan dan arsitektur lebih mudah
  • Kebebasan memilih server, tools dan komponen
  • Integrasi dengan sistem yang sudah ada
  • Fleksibilitas untuk memenuhi variasi permintaan

2.2.1          JSP (Java Server Pages)

JSP merupakan perluasan dari spesifikasi Java Servlet, yang dalam web programming yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP. JSP dapat berupa gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri. Berbeda dengan Servlet yang harus dikompilasi oleh USER menjadi class sebelum dijalankan, JSP tidak perlu dikompilasi oleh USER tapi SERVER yang akan melakukan tugas tersebut. Makanya pada saat user membuat pertama kali atau melakukan modifikasi halaman dan mengeksekusinya pada web browser akan memakan sedikit waktu sebelum ditampilkan. JSP memiliki 3 fase alur : inisialisasi, servis dan dekstruksi. Fafe-fase ini sama dengan method servlet yang diambil dari container yang berbeda : jspInit() untuk inisialisasi fase, _jspService() untuk servis fase, dan jspDestroy() untuk mendestruksi fase.

Meskipun JSP berbasis Java, dan dikendalikan sebagai kode Java oleh servlet, memperbolehkan pengembang untuk menggunakan syntax yang berbeda pada spesifikasi Java 2.0 dan sebagai gantinya menggunakan aturan spesifikasi JSP. Bagian berikut ini menggambarkan syntax JSP dengan lebih detail. Semua komponen Java Server Pages dapat dibagi menjadi dua kategori umum: elements dan templates data. Element merupakan dynamically yang menghasilkan informasi. Data template merupakan informasi static yang memperhatikan presentasi. Pada hii.jsp, ekspresi JSP, <%= new java.util.Date()%> adalah satu-satunya element data yang memanggil data template.

JSP memiliki dua tipe sintak, dua tipe dari authoring JSP ini didukung oleh Container JSP : JSP Style dan XML Style. Memilih salah satu format syntax hanya bergantung dari preference dan standarisasi. Normal syntax didesain lebih mudah untuk pada pembuat(author). XML-compatible yntax telah disediakan ketika menggunakan JSP authoring tools. Bagaimanapun juga, yang lebih sering disediakan adalah normal syntax karena dia lebih mudah untuk dibaca dan dimengerti.

Leave a comment