Kutulis puisi ini, bukan soal percintaan atau soal sahabat
Tapi isi hati karena kehilangan sesuatu yang sangat beharga
Ibarat burung yang kehilangan anaknya
Ibarat kupu-kupu yang kehlangan sayapnya
rasanya berbeda, ada yang hilang, tak seperti biasanya
tak mampu menerima kenyataan ini
benda yang bisa membuatku tersenyum
kini telah hilang entah kemana
susah bagiku, sulit untuk ikhlas, kehilangan benda itu terasa berbeda semuanya
kemarin aku bisa tersenyum, sekarang senyum itu hilang,
senyum namun dalam hati menangis
Berfikir positif, menerima cobaan ini
berusaha untuk ikhlas, melepas benda itu untuk selamanya
tak mungkin kembali harus ku relakan.