BIJI LABU EMAS BERCAHAYA
Namanya Cinta, dia adalah seorang gadis yang cantik dan baik hati. Ia tinggal bersama Ibunya disuatu desa yang penduduknya tidak begitu banyak. Setiap hari Cinta pergi kehutan untuk mencari kayu bakar bersama Ibunya. Ayah Cinta telah lama pergi meninggalkan mereka, ketika Cinta masih dalam kandungan Ibunya. Ayahnya pergi entah kemana dan tidak kabar dimana ia sekarang berada. Ayah Cinta pergi meninggalkan keluarganya karena tidak sanggup membiayai keluarganya yang pada saat itu Istrinya sedang hamil.
Cinta sangat berharap suatu hari nanti ia bisa bertemu dengan Ayahnya. Cinta berharap agar keluarganya utuh seperti keluarga teman-temannya. Cinta sering diperolok-olokan oleh teman-temannya bahwa Ayah Cinta tidak akan pernah kembali lagi. Sering kali Cinta menangis mendengar olokkan dari teman-temannya. Untunglah Ibunya sangat menyayanginya dan selalu meyakinkan Cinta bahwa Ayahnya akan pulang dalam waktu dekat.
Di Hutan, Cinta menemukan banyak ranting-ranting pohon yang dijadikan kayu bakar oleh Ibunya. Cinta melihat Ibunya sangat kelelahan dan berusaha untuk menolong dan meringankan pekerjaan Ibunya. Cinta membawa seikat Kayu bakar dan Ibunya juga membawa satu ikat kayu bakar untuk digunakan dan sebagian dijual ke warga yang membutuhkan. Ibu Cinta sangat bangga kepada anaknya karena anaknya patuh kepadanya.
Perjalanan mereka terhentikan, ketika ada seorang pemuda menyapa mereka dan tersenyum. Ibu Cinta penuh menanyakan kepada seorang pemuda itu apa yang dia lakukan didalam hutan itu. Pemuda itu ternyata sedang berburu binatang buas. Pemuda itu kemudian menanyakan dimana tempat binantang buas yang sering menganggu warga. Ibu Cinta menunjukan arah tempat dimana binatang buas yang sering dilihat warga dan hamper setiap hari mengganggu dan merusak tanaman warga sekitar.
Pemuda itu kemudian pergi dan sangat berharap ia bisa membantu masalah yang sedang dihadapi warga sekitar. Cinta dan Ibunya pulang kerumah dan sesampainya dirumah Cinta melihat ada seekor Babi besar yang merusak tanaman mereka. Cinta berteriak kencang dan meminta tolong kepada pemuda yang mereka temui didalam hutan. Namun saying sekali, pemuda tersebut telah pergi jauh dan tidak mendengar teriakan Cinta.
Ibu Cinta berusaha mengusir Babi itu dengan ranting besar yang ia bawa. Babi itu pun lari dan tanaman Ibu Cinta sebagian telah hancur dan diacak-acak oleh seekor babi yang kelaparan. Cinta kemudian kembali menemui Ibunya didepan rumahnya setelah gagal menemukan pemuda yang ia cari didalam hutan. Cinta menangis melihat Ibunya menangis dan merapikan tanaman yang mereka miliki. Cinta membantu Ibunya merapikan dan membersihkan tanaman yang telah rusak.
Ketika mengangkat sebuah labu yang tinggal sebelah karena telah dimakan babi, Cinta melihat biji Labu yang bercahaya. Cinta memanggil Ibunya dan memegang biji Labu tersebut. Ternyata Biji Labu tersebut adalah emas yang bercahaya. Cinta dan Ibunya membawa kedalam rumah dan kembali melihat biji Labu tersebut. Mereka masih belum yakin dan percaya atas apa yang telah mereka temukan. Cinta sangat yakin bahwa biji labu itu memang emas yang bercahaya. Cinta dan Ibunyapun menyimpan emas tersebut sebelum menjualnya.
To be Continue
4 mei 2013, 23:50
Haidi Barasa 