awalnya aku tak percaya
atas apa yang terjadi dengannya
jangankan mengajakku berbicara, melihat ku saja ogah baginya
namun entah petir apa yang menyambar hatinya
… dan entah badai apa yang menyadarkannya
ia menyapaku dengan suara lembutnya
” hai…apa kabar!!!!”
jantungku berdetak, kakiku gemetar
saat mendengar suara manisnya’
lidah ini memaksaku untuk berbicara
membalas sapaan manisnya
ku balas dengan kata
” hai juga..kabar ku baik”
ia melempar senyumnya
kubalas dengan senyuman manisku
setelah kubalas dengan senyum manisku
ia mendekatiku
jantungku berdebar kencang
pikiranku melayang
… ia memagang tanganku
terasa dingin seperti di salju
seakan darah berhenti seketika
matanya yang indah
menggodaku
ku tak percaya dengan semua ini
dihati kubertanya lagi
apa ini kenyataan?
tak bisa kudustai
ini memang kenyataan
ia yang selama ini ku rindukan
ternyata merindukan ku juga
… namun entah mengapa air mata membasahi pipinya
ia memelukku dengan kehangatannya
kelihatan di wajahnya penuh dengan penyesalan
atas apa yang telah ia lakukan kepadaku.
ku melepas pelukkan hangatnya
ku hapus air matanya
ia memelukku lagi
ia mengucapkan
“aku sayang kamu”
entah mengapa lidah ku terasa tertahan
untuk membalas ucapannya
jika ku bayangkan dengan apa yang telah ia lakukan kepadaku
mungkin tiada maaf untuknya lagi
namun ku masih berpikir
… setiap manusia memiliki kesalahan
ku berusaha untuk menghapus rasa benciku
ku mendustai perasaanku
sebenarnya dari hati ku yang palling dalam
aku masih ada rasa sayang.